Senyum Itu Sangat Penting

“ Senyum adalah cara terbaik untuk mendapatkan teman serta mempengaruhi orang”, lapor The Times dari London. Survey nasional diadakan untuk pos kerajaan menyingkapkan bahwa hal pertama yang paling diperhatikan orang tentang seseorang adalah senyumnya. Hampir setengah dari orang orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan bisnis dengan siapapun yang kelihatan tidak ramah. Biasanya para manager wanita yang cendrung mempromosikan para karyawannya yang murah senyum. Brian Bates, rekan penulis The Human Face mengatakan “penelitian ini memperlihatkan betapa pentingnya senyum itu dalam masyarakat. Kita akan lebih suka berbagi kepercayaan, harapan, dan uang kita dengan orang yang murah tersenyum”. Senyum meningkatkan produksi endorphin penghilang rasa nyeri dalam tubuh katanya menambahkan, dan orang yang murah tersenyum secara spontan “lebih berhasil dalam kehidupan pribadi dan karier”.


Read More..


Punya Sahabat Umur Panjang

Memiliki jaringan sahabat kemungkinan memperpanjang jangka hidup seseorang, lapor Journal Of Epidemiology and Community Health. Penelitian tehadap hampir 1.500 orang Australia yang berumur 70 tahun atau lebih mengkaji bagaimana hubungan b aik mempengaruhi umur panjang selama kurun waktu sepuluh tahun lebih. Orang orang yang kuat memiliki angka kematian 22 persen lebih rendah daripada orang yang dengan sedikit sahabat. Persabatan aktif juga memiliki pengaruh positif dikalangan lansia yang berkaitan dengan “depresi, rasa percaya diri, harga diri, kesanggupan mengatasi masalah dan semangat juang, atau perasaan mandiri,” kata laporan tersebut.

Read More..


Tertawa dan Lebih Panjang Umur?

Telah diketahui sejak dahulu bahwa tetawa adalah obat yang manjur. Sepuluh tahun yang lalu, para ilmuwan si State University of New York memutuskan untuk mencari tahu mengapa demikian. Baru-batru ini mereka menyingkapkan penemuan mereka bahwa tertawa turut memicu pelepasan hormon-hormon yang sangat kuat yang memberikan energi kepada system kekebalan manusia. Salah satu kelompok hormon, yang disebut sitokin, didapati meningkatkan kegiatan sel-sel darah putih yang dibutuhkan untuk mengusir virus dan bakteri penyebab infeksi dan yang menghancurkan bakal-bakal sel kanker. Ini hanyalah “salah satu subtansi yang kadarnya dipacu oleh tertawa”, demikian kata The Sunday Times dari London. Hubungan antara tertawa dan sitokin ini oleh beberapa peneliti dijuluki sebagai hormon- hormon bahagia. Oleh karena itu, surat kabar itu menyebut tertawa sebagai “resep sepanjang umur”.


Read More..


Sembilan Bahan Kebahagiaan

1. Memperkembangkan pengharagaan akan hal rohani. - Matius 5:3
2. Merasa puas dan menghindari “cinta akan uang” - 1 Timotius 6:6-10
3. Memiliki pandangan yang sepatutnya mengenai kesenangan. - 2 Timotius3:1,4
4. Murah hati dan mengupayakan kebahagian orang lain. - Kisah 20:35
5. Suka berterimakasih dan mensyukuri berkat berkat yang anda terima. - Kolose 3:15
6. Memiliki sifat suka mengampuni. - Matius 6:14
7. Bijaksana untuk memilih teman. - Amsal 13:20
8. Menjaga kesehatan anda dan membuang kebiasaan yang buruk. - 2 Korintus 7:1
9. ‘Bersukacita dalam harapan’ yang diuraikan alkitab bagi anda. - Roma 12:12


Read More..


Risiko Merokok Pasif

“Hanya 30 menit kena asap rokok orang lain dapat merusak jantung,” kata majalah Globe dan Mail dari Kanada dalam sebuah laporan penelitian baru-baru ini di Jepang. Dengan menggunakan teknologi ultrasonografi yang baru, para peniliti di Osaka City University dapat langsung mengukur dampak yang merusak dari asap rokok orang lain yang terhirup pada sel endothelial yang ada di rongga jantung dan pembuluh darah. Sewaktu sehat, sel ini berfungsi merangsang sirkulasi darah yang normal dengan membantu mencegah penumpukan plak pada dinding pembuluh darah dan terbentuknya gumpalan darah. Para peneliti itu mendapati bahwa aliran darah orang yang tidak merokok “kira-kira 20 persen lebih baik daripada aliran darah perokok. Tetapi, setelah kena asap rokok dari orang lain hanya dalam waktu 30 menit,” aliran darah mereka turun hingga ketingkat aliran darah perokok. Menurut peneliti Dr. Ryo Otsuka, “hal ini memperlihatkan bukti langsung adanya dampak yang merusak dari perokok pasif pada sirkulasi koroner orang yang tidak merokok.

Read More..